1. Suka vs Cinta
Psikolog Zick Rubin menjelaskan bahwa cinta yang romantis terdiri dari tiga unsur, yakni : keterikatan (attachment), kepedulian (caring) dan keintiman (intimacy). Keterikatan adalah kebutuhan untuk menerima perhatian dan kontak fisik dengan orang lain. Kepedulian (caring) adalah kemampuan yang anda miliki untuk menghargai dan memberikan kebahagiaan untuk orang lain. Sedangkan keintiman (intimacy) mengacu pada kebutuhan untuk berbagi pemikiran, keinginan dan perasaan dengan orang lain.
Skala Rubin tentang CintaBerdasarkan definisi tersebut, Rubin merancang skala tentang menyukai dan mencintai (Rubin’s Scales of Liking and Loving). Skala ini mengungkapkan apakah seseorang mencintai atau hanya sebatas menyukai. Dalam sebuah studi, Rubin meminta sejumlah responden untuk mengisi skala, berdasarkan bagaimana perasaan mereka kepada pasangan dan teman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasaan terhadap teman memiliki skor tinggi pada skala menyukai dan perasaan terhadap pasangan memiliki nilai tinggi pada skala mencintai.
Cinta bukanlah konsep yang konkret dan karena itu sulit untuk diukur. Namun, Rubin’s Scales of Liking and Loving menawarkan cara untuk mengukur perasaan cinta yang kompleks.
2. Kasih Sayang vs Gairah
Menurut profesor psikologi Universitas Hawaii, Elaine Hatfield, ada dua tipe dasar cinta, yaitu cinta kasih sayang (compassionate love) dan gairah cinta (passionate love). Cinta kasih sayang ditandai dengan adanya saling keterikatan, saling menghormati, menghargai, kepedulian dan kepercayaan. Kasih sayang biasanya tumbuh berkembang dari perasaan saling pengertian dan rasa saling menghargai satu sama lain.
Cinta?Sedangkan cinta yang dilandasi gairah (passionate love) ditandai dengan emosi yang intens, daya tarik seksual, kecemasan dan afeksi. Ketika cinta terbalaskan (reciprocated love), orang merasa gembira dan bahagia. Namun jika cinta tak terbalaskan (unreciprocated love), akan menyebabkan perasaan sedih, berkecil hati dan bahkan putus asa.
Hatfield menunjukkan bahwa cinta yang didasari oleh gairah adalah fana, karena dipengaruhi fungsi fisiologis pada manusia. Seperti anda merasa bergairah jika berada di depan seorang wanita cantik atau lelaki keren. Menurut Hatfield, idealnya, cinta adalah hubungan yang menggabungkan antara kenyamanan dan kasih sayang dengan gairah itu sendiri. Sehingga hubungan antara pasangan akan bertahan lama dan terhindar dari masalah selingkuh maupun perceraian.
3. Teori Roda Warna
Pada tahun 1973, John Lee dalam buku klassik-nya The Colors of Love, menganalogikan tipe cinta dengan teori tentang roda/lingkaran warna (color wheel/color circle), yakni sebuah ilustrasi abstrak tentang keterkaitan antara warna-warna primer, warna sekunder dan warna komplementer (lihat penjelasan color wheel disini).
Color WheelSama seperti ada tiga warna utama, Lee menjelaskan bahwa ada tiga tipe utama dari cinta, yaitu adalah Eros, Ludos dan Storge. Eros adalah perasaan cinta kepada seseorang yang dianggap paling ideal. Ludos menganggap cinta sebagai sebuah permainan, sedangkan storge menganggap cinta sebatas persahabatan.
Sama halnya dengan analogi color wheel, cinta juga merupakan kombinasi antara Eros, Ludos dan Storge. Kombinasi tersebut antara lain;
Mania (Eros + Ludos) = Cinta yang obsesif (Obsessive love);
Pragma (Ludos + Storge) = Cinta yang realistis dan praktis (practical love);
Agape (Eros + Storge) = Cinta tanpa pamrih (Selfless love)
4. Teori Segitiga tentang Cinta
Cinta segitiga yang dimaksud disini bukan yang sering kita dengar; adanya pihak ketiga dalam sebuah hubungan. Melainkan tiga komponen cinta (triangular theory of love) menurut Robert Sternberg. Sternberg menjelaskan bahwa ada tiga komponen cinta, yaitu : keintiman (intimacy), gairah (passion) dan komitmen (commitment).
Keintiman – Yang meliputi perasaan keterikatan, kedekatan, keterhubungan, dll.
Passion – Yang meliputi antara cinta yang romantis dan daya tarik seksual.
Komitmen – Yakni keputusan untuk tetap bersama pasangan dalam waktu yang panjang.
triangular theory of love
Kombinasi yang berbeda dari ketiga komponen menghasilkan berbagai jenis cinta. Misalnya, kombinasi keintiman dan komitmen dalam cinta kasih penuh kasih sayang (compassionate love), sedangkan kombinasi gairah dan keintiman menyebabkan gairah cinta (passionate love).
Sternberg memperkenalkan istilah cinta sempurna (consummate love) untuk menggambarkan kombinasi antara keintiman, gairah dan komitmen. Hubungan yang dibangun pada dua individu akan lebih sempurna jika didasarkan pada kombinasi ketiganya. Meskipun begitu, Sternberg menyangsikan adanya cinta yang sempurna di dunia ini, bagaimana dengan anda?
Ada beberapa teori-teori cinta yang belum admin lampirkan. namun beberapa teori cinta diatas paling tidak bisa menjelaskan tentang cinta yang selama ini dianggap barang “abstrak”.
source : Klik
What is on my mind , i put this in here. I make some mistake and troublesome but it's fun to have my own world as my blog.
Minggu, 29 Desember 2013
Baca Kepribadian dari Bahasa Tubuh
Cobalah kuis di bawah ini dan Anda akan menemukan jawaban, bagaimana kepribadian Anda menurut bahasa tubuh yang Anda perlihatkan.
1. Anda sedang berdebat tentang suatu masalah dan akhirnya menjadi sangat marah. Apa yang Anda lakukan dengan tangan Anda?
a. Bergerak ke sana-sini dengan cepat.
b. Tetap di posisinya.
c. Saling bersilang.
2. Teman-teman berjanji bertemu di sebuah pesta, tapi mereka datang terlambat. Anda memutuskan untuk:
a. Mulai mengajak bicara orang yang ada di dekat Anda.
b. Mengambil minum dan duduk.
c. Menunggu teman-teman di luar.
3. Anda sedang menjalani wawancara untuk mengisi lowongan pekerjaan. Tiba-tiba keadaan menjadi sangat sunyi. Apa yang Anda lakukan?
a. Mengajukan sejumlah pertanyaan kepada si pewawancara.
b. Memberi contoh lain sambil mendiskusikan pekerjaan/pertanyaan yang terakhir.
c. Memandang pewawancara sambil menunggu tindakan mereka selanjutnya.
4. Ketika berada di antara keramaian orang, seperti di mal pada hari Sabtu, bagaimana Anda menggambarkan cara berjalan Anda di antara mereka?
a. Jalan perlahan-lahan, sambil melihat semuanya.
b. Berjalan biasa, berhenti jika merasa membutuhkannya.
c. Berjalan cepat, mendapatkan apa yang dibutuhkan, kemudian pergi.
5. Anda berkencan pada hari pertama, membicarakan cerita lucu. Bagaimana cara Anda memandang pasangan?
a. Menatap langsung ke matanya.
b. Biasa saja.
c. Menunduk, pura-pura sibuk melihat makanan di piring.
6. Anda akan membeli perlengkapan baju baru untuk berolahraga. Model apa yang Anda cari?
a. Atasan yang ketat yang memperlihatkan lengan Anda yang indah.
b. T-shirt pendek dan celana yoga yang terkesan relaks.
c. Celana baggy yang longgar.
7. Anda sedang berdiri menunggu bus pada waktu hujan, tiba-tiba sebuah mobil lewat dengan kencang sehingga menyemprotkan lumpur dan air kotor. Reaksi Anda?
a. Berteriak kepada sopirnya sambil memukul bagian mobil itu.
b. Membeli baju baru di perjalanan menuju kantor.
c. Bersembunyi sepanjang hari dengan pakaian yang ada.
8. Pendapat Anda mengenai foto diri yang paling mutakhir?
a. Begitu cantik sehingga perlu dibingkai.
b. Tidak jelek.
c. Foto terburuk yang saya miliki!
JAWABAN & ARTI:
Lebih Banyak A:
Anda seorang yang kurang dapat dipercaya dan kadang memiliki kecenderungan berbuat licik. Anda juga termasuk tipe yang selalu mencoba agar diperhatikan oleh orang lain secara berlebihan. Memonopoli pembicaraan dan cenderung meninggalkan lawan bicara bila pendapatnya bertentangan, juga merupakan kecenderungan sikap Anda. Sisi buruk lainnya, Anda senang menghilangkan peran orang lain dan mengambil alihnya.
Lebih Banyak B:
Bersahabat dan fleksibel. Itulah gambaran umum tentang diri Anda. Kemampuan Anda berbicara (termasuk dengan orang yang baru dikenal) dan juga menjadi pendengar yang baik, membuat Anda kerap dipercaya teman sebagai tempat curhat. Apalagi, Anda bisa menyimpan rahasia mereka dengan baik. Sikap dan gerak-gerik tubuh Anda memang sangat menguntungkan bagi hubungan Anda dengan teman-teman, keluarga, dan orang yang baru dikenal.
Lebih Banyak C:
Hmm, sifat Anda sangat mempengaruhi bahasa tubuh Anda. Mengapa Anda melakukan hal yang penuh risiko? Menghabiskan waktu dengan diri sendiri dan tidak mengerti, mengapa Anda tak bahagia dengan kehidupan Anda.
Tes Kepribadian
Mimi memiliki sifat mudah marah, senang berkompetisi dan mudah gelisah. Sebaliknya, Manu memiliki sifat yang berlawanan dengan sifat Mimi. Manu lebih tenang, kurang suka berkompetisi dan tidak mudah marah. Para ahli psikologi menyebut Mimi memiliki perilaku tipe A, sedangkan Manu memiliki perilaku tipe B. Nah, Anda cenderung mirip Mimi atau Manu?
Friedman & Ulmer (1984), dalam bukunya “Treating Type A Behavior – And Your Heart”, mengidentifikasi sebagian ciri-ciri orang dengan tipe A, sebagai berikut:
Mengepalkan jari dalam pembicaraan biasa
Menggeremetukkan gigi
Terobsesi berkompetisi hampir di semua aktivitas, meskipun hanya hal-hal kecil
Kurang rela kalah meskipun pada anak kecil
Ingin mendominasi dalam situasi sosial maupun bisnis
Mudah tersinggung dan tidak sabaran pada orang lain, terutama orang yang kontra
Memiliki opini yang tidak berubah
Terlihat kurang mampu menikmati kesuksesan orang lain
Mudah tersinggung hanya oleh kesalahan kecil yang dilakukan orang lain
Berkonsentrasi pada hal-hal yang salah dan hal-hal yang bisa menjadi salah
Tidak mampu menertawakan diri sendiri atau orang lain
Sangat bangga dengan diri sendiri
Berpikir bahwa orang lain tidak bisa dipercaya dan memiliki motif tersembunyi
Merasa kurang menyukai orang lain
Sering menyalahkan berbagai hal, khususnya kelompok yang besar seperti pemerintah, generasi muda, kondisi ekonomi, dan lainnya
Sering mengedipkan mata
Berbicara dengan cepat
Menginterupsi pembicaraan orang lain, meskipun belum selesai
Melakukan gerakan-gerakan dengan cepat
Tidak sabaran
Memperhatikan kecepatan aktivitas orang lain dan menyarankannya untuk memperlambat
Sulit untuk duduk diam tanpa melakukan apa-apa
Tidak nyaman untuk terus duduk di meja setelah selesai makan semua makanan
Mencoba berpikir atau melakukan lebih dari satu hal pada saat yang sama
Sudah tentu tidak semua ciri-ciri di atas dimiliki orang dengan tipe A, dan bisa saja sebagian cirinya dimiliki hanya dalam kadar rendah. Akan tetapi itulah sebagian ciri-ciri yang biasanya tampak pada orang-orang tipe A.
Berikut adalah sebagian ciri-ciri orang dengan tipe B
Sabar
Jarang melihat jam
Pendengar yang baik
Menghargai kenyamanan dan keindahan
Tidak asyik sendiri dengan pencapaian-pencapaiannya
Bersifat gampangan atau easy going
Tidak kompetitif
Membagikan tugas dengan nyaman
Mengalokasikan waktu khusus untuk memikirkan suatu hal secara khusus
Bergaya kasual
Melakukan satu hal pada satu waktu
Menikmati keberhasilan yang diraih baik oleh diri sendiri maupun orang lain
Pembicara yang pelan
Tidak membiarkan diri merasa terburu-buru
Menikmati hadiah-hadiah
Senang dengan bersantai
Mengekspresikan kasih secara terbuka
Hm… mana tipe yang lebih cocok untuk Anda? Jika Anda masih kesulitan mengidentifikasi tipe Anda, cobalah untuk mengerjakan kuis berikut.
Petunjuk
Ingat-ingatlah perilaku yang kerap Anda lakukan setiap hari. Lalu lihatlah pernyataannya, dan perhatikan apakah cocok dengan Anda. Beri jawaban “YA” jika merasa cocok menggambarkan diri Anda dan jawaban “TIDAK” jika merasa kurang tepat dengan diri Anda.
Apakah Anda ………..
1. Menghentikan kalimat orang lain sebelum mereka menyatakan berhenti?
2. Bergerak atau berjalan atau makan dengan cepat?
3. Lebih menyukai ringkasannya ketimbang membaca bukunya?
4. Menjadi tidak sabar dan marah dalam lalu lintas yang macet?
5. Secara umum merasa kurang sabaran?
6. Cenderung kurang mempercayai orang lain?
7. Berusaha melakukan dua atau lebih hal pada saat yang bersamaan?
8. Merasa bersalah jika bersantai atau berlibur?
9. Menilai kualitas kerja Anda berdasarkan bayaran yang diperoleh, jumlah pegawai yang dimiliki atau peringkat sebagai ukuran?
10. Menjadwalkan semakin banyak kegiatan untuk waktu yang semakin sempit?
11. Berpikir tentang hal lain ketika sedang berbicara dengan seseorang?
12. Menunjukkan bahasa tubuh yang gugup seperti menggeremetukkan gigi, meremas-remas telapak tangan, dan lainnya?
13. Mengira Andalah yang lebih banyak memiliki tanggung jawab?
14. Sangat mementingkan kata-kata dalam percakapan
15. Sedikit terbakar ketika pelayanan yang didapatkan kurang standar?
Skoring
Jika Anda menjawab “YA” untuk 10 pernyataan atau lebih, maka Anda cenderung berperilaku tipe A. Ingatlah, kadang-kadang perilaku tipe A hanya muncul dalam kadar yang rendah.
Hati-hati
Berhati-hatilah jika Anda memiliki tipe perilaku A atau sering juga disebut kepribadian A. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ray Rosenman & Dr. Meyer Friedman, dua orang ilmuwan kardiologi, menunjukkan bahwa ada kaitan erat antara perilaku dengan penyakit jantung. Mereka menganalisa ribuan orang dari usia 31 tahun sampai 59 tahun, dan menyeleksinya berdasarkan profil kepribadian; sebagian golongan tipe A dan sebagian yang lain golongan tipe B. Hasilnya, orang-orang dengan tipe A 70% lebih berisiko mengalami penyalkit jantung koroner, meskipun sebelumnya mereka tidak memiliki riwayat gangguan tersebut.
Dr. Rosenman & Dr. Friedman menduga bahwa kepribadian tipe A berasal dari perasaan tidak aman dan rendahnya harga diri. Nah, dalam masyarakat yang berbasis kompetisi, maka perasaan tidak aman mudah sekali muncul. Alhasil tujuan yang ingin dicapai sering tidak realistis dan harapannya pun sangat berlebihan. Hasilnya bisa berupa rendahnya harga diri. Agar merasa aman dan meningkatkan harga diri, maka mereka pun berusaha terus menerus meningkatkan pencapaian; berusaha lebih keras dan lebih cepat. Mereka pun bisa menjadi lebih mementingkan waktu. Tidak jarang mereka menjadi lebih agresif sekaligus kejam, yang muncul karena ketidakmampuan memenuhi ambisi.
Akan tetapi jika Anda memiliki kepribadian tipe A, tidak perlu terlalu khawatir. Penelitian yang dilakukan Universitas Duke menemukan bahwa tidak semua perilaku tipe A tidak sehat. Temuan mereka menunjukkan bahwa hanya 4 karakteristik perilaku tipe A yang sangat dekat kaitannya dengan penyakit jantung, yakni:
1. Permusuhan
2. Secara sinis tidak mempercayai orang lain
3. Mudah dan sering marah
4. Mengekspresikan kemarahannya secara terbuka.
1. Permusuhan
2. Secara sinis tidak mempercayai orang lain
3. Mudah dan sering marah
4. Mengekspresikan kemarahannya secara terbuka.
Jadi, waspadalah terhadap keempat perilaku itu. Meminimalkan 4 hal di atas akan membawa Anda ke kehidupan yang lebih sehat.
Friedman & Ulmer (1984), dalam bukunya “Treating Type A Behavior – And Your Heart”, mengidentifikasi sebagian ciri-ciri orang dengan tipe A, sebagai berikut:
Mengepalkan jari dalam pembicaraan biasa
Menggeremetukkan gigi
Terobsesi berkompetisi hampir di semua aktivitas, meskipun hanya hal-hal kecil
Kurang rela kalah meskipun pada anak kecil
Ingin mendominasi dalam situasi sosial maupun bisnis
Mudah tersinggung dan tidak sabaran pada orang lain, terutama orang yang kontra
Memiliki opini yang tidak berubah
Terlihat kurang mampu menikmati kesuksesan orang lain
Mudah tersinggung hanya oleh kesalahan kecil yang dilakukan orang lain
Berkonsentrasi pada hal-hal yang salah dan hal-hal yang bisa menjadi salah
Tidak mampu menertawakan diri sendiri atau orang lain
Sangat bangga dengan diri sendiri
Berpikir bahwa orang lain tidak bisa dipercaya dan memiliki motif tersembunyi
Merasa kurang menyukai orang lain
Sering menyalahkan berbagai hal, khususnya kelompok yang besar seperti pemerintah, generasi muda, kondisi ekonomi, dan lainnya
Sering mengedipkan mata
Berbicara dengan cepat
Menginterupsi pembicaraan orang lain, meskipun belum selesai
Melakukan gerakan-gerakan dengan cepat
Tidak sabaran
Memperhatikan kecepatan aktivitas orang lain dan menyarankannya untuk memperlambat
Sulit untuk duduk diam tanpa melakukan apa-apa
Tidak nyaman untuk terus duduk di meja setelah selesai makan semua makanan
Mencoba berpikir atau melakukan lebih dari satu hal pada saat yang sama
Sudah tentu tidak semua ciri-ciri di atas dimiliki orang dengan tipe A, dan bisa saja sebagian cirinya dimiliki hanya dalam kadar rendah. Akan tetapi itulah sebagian ciri-ciri yang biasanya tampak pada orang-orang tipe A.
Berikut adalah sebagian ciri-ciri orang dengan tipe B
Sabar
Jarang melihat jam
Pendengar yang baik
Menghargai kenyamanan dan keindahan
Tidak asyik sendiri dengan pencapaian-pencapaiannya
Bersifat gampangan atau easy going
Tidak kompetitif
Membagikan tugas dengan nyaman
Mengalokasikan waktu khusus untuk memikirkan suatu hal secara khusus
Bergaya kasual
Melakukan satu hal pada satu waktu
Menikmati keberhasilan yang diraih baik oleh diri sendiri maupun orang lain
Pembicara yang pelan
Tidak membiarkan diri merasa terburu-buru
Menikmati hadiah-hadiah
Senang dengan bersantai
Mengekspresikan kasih secara terbuka
Hm… mana tipe yang lebih cocok untuk Anda? Jika Anda masih kesulitan mengidentifikasi tipe Anda, cobalah untuk mengerjakan kuis berikut.
Petunjuk
Ingat-ingatlah perilaku yang kerap Anda lakukan setiap hari. Lalu lihatlah pernyataannya, dan perhatikan apakah cocok dengan Anda. Beri jawaban “YA” jika merasa cocok menggambarkan diri Anda dan jawaban “TIDAK” jika merasa kurang tepat dengan diri Anda.
Apakah Anda ………..
1. Menghentikan kalimat orang lain sebelum mereka menyatakan berhenti?
2. Bergerak atau berjalan atau makan dengan cepat?
3. Lebih menyukai ringkasannya ketimbang membaca bukunya?
4. Menjadi tidak sabar dan marah dalam lalu lintas yang macet?
5. Secara umum merasa kurang sabaran?
6. Cenderung kurang mempercayai orang lain?
7. Berusaha melakukan dua atau lebih hal pada saat yang bersamaan?
8. Merasa bersalah jika bersantai atau berlibur?
9. Menilai kualitas kerja Anda berdasarkan bayaran yang diperoleh, jumlah pegawai yang dimiliki atau peringkat sebagai ukuran?
10. Menjadwalkan semakin banyak kegiatan untuk waktu yang semakin sempit?
11. Berpikir tentang hal lain ketika sedang berbicara dengan seseorang?
12. Menunjukkan bahasa tubuh yang gugup seperti menggeremetukkan gigi, meremas-remas telapak tangan, dan lainnya?
13. Mengira Andalah yang lebih banyak memiliki tanggung jawab?
14. Sangat mementingkan kata-kata dalam percakapan
15. Sedikit terbakar ketika pelayanan yang didapatkan kurang standar?
Skoring
Jika Anda menjawab “YA” untuk 10 pernyataan atau lebih, maka Anda cenderung berperilaku tipe A. Ingatlah, kadang-kadang perilaku tipe A hanya muncul dalam kadar yang rendah.
Hati-hati
Berhati-hatilah jika Anda memiliki tipe perilaku A atau sering juga disebut kepribadian A. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ray Rosenman & Dr. Meyer Friedman, dua orang ilmuwan kardiologi, menunjukkan bahwa ada kaitan erat antara perilaku dengan penyakit jantung. Mereka menganalisa ribuan orang dari usia 31 tahun sampai 59 tahun, dan menyeleksinya berdasarkan profil kepribadian; sebagian golongan tipe A dan sebagian yang lain golongan tipe B. Hasilnya, orang-orang dengan tipe A 70% lebih berisiko mengalami penyalkit jantung koroner, meskipun sebelumnya mereka tidak memiliki riwayat gangguan tersebut.
Dr. Rosenman & Dr. Friedman menduga bahwa kepribadian tipe A berasal dari perasaan tidak aman dan rendahnya harga diri. Nah, dalam masyarakat yang berbasis kompetisi, maka perasaan tidak aman mudah sekali muncul. Alhasil tujuan yang ingin dicapai sering tidak realistis dan harapannya pun sangat berlebihan. Hasilnya bisa berupa rendahnya harga diri. Agar merasa aman dan meningkatkan harga diri, maka mereka pun berusaha terus menerus meningkatkan pencapaian; berusaha lebih keras dan lebih cepat. Mereka pun bisa menjadi lebih mementingkan waktu. Tidak jarang mereka menjadi lebih agresif sekaligus kejam, yang muncul karena ketidakmampuan memenuhi ambisi.
Akan tetapi jika Anda memiliki kepribadian tipe A, tidak perlu terlalu khawatir. Penelitian yang dilakukan Universitas Duke menemukan bahwa tidak semua perilaku tipe A tidak sehat. Temuan mereka menunjukkan bahwa hanya 4 karakteristik perilaku tipe A yang sangat dekat kaitannya dengan penyakit jantung, yakni:
1. Permusuhan
2. Secara sinis tidak mempercayai orang lain
3. Mudah dan sering marah
4. Mengekspresikan kemarahannya secara terbuka.
1. Permusuhan
2. Secara sinis tidak mempercayai orang lain
3. Mudah dan sering marah
4. Mengekspresikan kemarahannya secara terbuka.
Jadi, waspadalah terhadap keempat perilaku itu. Meminimalkan 4 hal di atas akan membawa Anda ke kehidupan yang lebih sehat.
Sabtu, 07 Desember 2013
Jumat, 06 Desember 2013
Jilbab Acak Adul
Prihatin banget, jilbab kerudung hijab dan serentetannya di gunakan untuk asesoris.
gmn ini ? beberapa yang saya tau, jilbab tidak boleh berpunuk sesuai dengan hadis Muslim
“ada 2 golongan ahli neraka belum pernah dilihat , pertama kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuk manusia. Kedua, kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang yaitu yang berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka bagaikan punuk unta. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium bau Surga, padahal bau Surga bisa dicium dari jarak yang sangat jauh ” [Shahih Muslim]
sudah jelas banget . . .
malah ada seminar hijab muter2 kn bikin heran
Lalu bagaimana dengan ini ?
gmn ini ? beberapa yang saya tau, jilbab tidak boleh berpunuk sesuai dengan hadis Muslim
“ada 2 golongan ahli neraka belum pernah dilihat , pertama kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuk manusia. Kedua, kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang yaitu yang berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka bagaikan punuk unta. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium bau Surga, padahal bau Surga bisa dicium dari jarak yang sangat jauh ” [Shahih Muslim]
sudah jelas banget . . .
malah ada seminar hijab muter2 kn bikin heran
Lalu bagaimana dengan ini ?
Bisa jadi berevolusi jadi seperti ini
Ada konspirasi yang memang bertujuan untuk merusak wanita/perempuan muslim agar mereka menghasilkan keturunan yang tidak berkualitas disamping mereka mendapat pasangan yang sama sama kadarnya ( note : wanita yang baik untuk pria yg baik , wanita yagn buruk untuk lelaki yang buruk )
Lalu jika ada pertanyaan, bagaimana jika rambut saya panjang kan diikat jadi punuk jg ? gmn dong
mungkin ini bisa jadi solusinya
Semoga tulisan ini bermanfaat. ditunggu feedback nya... ^.^
Lebah Ganteng
Lebah ganteng adalah 2 kata yang menjadi satu yang pernah saya temukan di.....
Intinya ... saya begitu tertarik dengan kata tersebut. Imajinasi terus melucu dalam sekat sekat pikiranku tentang 'lebah ganteng' bagaimana bisa hewan 'lebah' bisa mendapat adjective 'ganteng ' hehehehe
Hal ekstra ordinary ini terus nempel tanpa tau arti yang sebenarnya.
Kantong imajinasi sangat suka dengan kata kata aneh. ini adalah gambar lebah yang ganteeeeng
Intinya ... saya begitu tertarik dengan kata tersebut. Imajinasi terus melucu dalam sekat sekat pikiranku tentang 'lebah ganteng' bagaimana bisa hewan 'lebah' bisa mendapat adjective 'ganteng ' hehehehe
Hal ekstra ordinary ini terus nempel tanpa tau arti yang sebenarnya.
Kantong imajinasi sangat suka dengan kata kata aneh. ini adalah gambar lebah yang ganteeeeng
Bagaimana pendapat anda? Biasa saja ?
Not for me. that's so funny.^.^
Karekter Lebah diatas adala tokoh dalam sebuah cerita Bee-Movie-Drole-d-abeille-Bee-Movie-2005 yang berbahasa Prancis.
Kamis, 05 Desember 2013
Inter-Disciplinary Collaboration
Effective Collaboration in Multi-Disciplinary TEAMS
Over all there is a society and more complex, new technology make us face some challenge by the problem energy sustaneble warming. how we solving problem it's become optionally.
Remember the Social_Economical_technical is a Holistic Aproach. So we need Interdisciplinary, what is interdiscipinary ? It's a collaboration between disciplin.
Research-Consept-Evaluation-Implementation.
When one just do in they disciplin without connecting each other ( working independently ) they just can relate the information about what they do.
Negativity lack of engagement monopolizing the conversation fear to failure or embarrassment
Interrupting
Different Terminology
Arrogance
Parallel conversation
If you wanna know more... see the vidoe below
Over all there is a society and more complex, new technology make us face some challenge by the problem energy sustaneble warming. how we solving problem it's become optionally.
Remember the Social_Economical_technical is a Holistic Aproach. So we need Interdisciplinary, what is interdiscipinary ? It's a collaboration between disciplin.
Research-Consept-Evaluation-Implementation.
When one just do in they disciplin without connecting each other ( working independently ) they just can relate the information about what they do.
Negativity lack of engagement monopolizing the conversation fear to failure or embarrassment
Interrupting
Different Terminology
Arrogance
Parallel conversation
If you wanna know more... see the vidoe below
Langganan:
Postingan (Atom)