Senin, 23 September 2013

Kesehatan lewat Herbal

Di posting ini saya hanya akan me-link-kan artikel tarkait yang dirasa cukup informasi dan InsyaAlloh bermanfaat.
Dikala sakit kita sangat tergantung dengan obat tapi tidak memperhatikan makanan utama yang justru sangat penting dan sering kita makan setiap hari. Mulailah mengkonsumsi Beras Organik untuk mempercepat penyembuhan. Beras Organik juga membantu anda dalam program diet dan filter makanan bagi penderita diabet karena mengandung glikemik yang rendah.

Madu , semua sudah tahu ya... khasiat madu, nah untuk penggunaan dg tujuan merawat kecantikan silahkan baca disini.

Bagaimana dengan minyak zaitun ? temukan selengkapnya di Khasiat Minyak Zaitun


Disleksia


Apa itu disleksia ? Disleksia adalah sebuah kelainan  yang menyulitkan seseorang dalam membedakan huruf.
Menurut wiki 22/9/2013 10:15 Disleksia (Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.
Kata disleksia berasal dari bahasa Yunani δυς- dys- ("kesulitan untuk") dan λέξις lexis ("huruf" atau "leksikal").

Tips belajar bagi orang penderita disleksia :
Gunakan pena berwarna agar tulisan lebih terlihat. Tandai dengan stabillo kata penting dalam satu kalimat atau paragraf yang panjang.
Sebaiknya memang jangan gunakan kalimat yang terlalu panjang.
Jika ada buku teks yang memiliki paragraf panjang, jadikan pokok bahasan dalam “bullet” atau hitungan 123.
Gunakan juga video, karena mereka akan mengingat lebih baik lagi.
Jangan sering-sering menyuruh mereka membaca keras di kelas. Mereka tak suka suara bising.
“Isi” lebih baik daripada “pengucapan”.
Jika telah selesai dengan baik, segera puji mereka dengan mengucapkan “bagus, hebat”.
Jika mereka terlihat jenuh atau pusing, berikan waktu untuk mereka beristirahat. Menggambar atau mendengarkan lagu atau berlari-lari bersama kawan lain bisa membuat mereka senang kembali.
Mereka juga anak yang suka eksplorasi satu topik yang mereka sukai, berikan mereka seluas mungkin kesempatan untuk melakukan riset atas satu topik pelajaran.

What is your modalities ?

Theory Behind the Model
Learning modalities are the sensory channels or pathways through which individuals give, receive, and store information.  Perception, memory, and sensation comprise the concept of modality.  The modalities or senses include visual, auditory, tactile/kinesthetic, smell, and taste.  Researchers, including Reiff, Eisler, Barbe, and Stronck have concluded that in a classroom, the students would be approximately:
§         25-30% visual
§         25-30% auditory
§         15% tactile/kinesthetic
§         25-30% mixed modalities

Therefore, only 30% of the students will remember most of what is said in a classroom lecture and another 30% will remember primarily what is seen.

Visual learners are those who learn by seeing.  They need to see overheads, diagrams, and read text books, etc. to understand a concept.

Auditory learners must hear what they are learning to really understand it.  They enjoy listening, but cannot wait to have a chance to talk themselves. These students respond well to lecture and discussion.

Tactile/kinesthetic learners need to feel and touch to learn...these learners also learn better if movement is involved.  They may be those students who are not doing well in school.  Instruction geared to the auditory learner can be a hindrance to these learns, causing them to fall behind.  One key reason at-risk children have trouble with school is that they tend to be these types of learners.  About one-third of students do not process auditorially and are educationally deaf.  Students with a tactile strength learn with manipulatives such as games, the internet, and labs.

An effective means to reach all learners is modality-based instruction; this consists of organizing around the different modalities to accommodate the needs of all learners.  Most students learn with all their modalities, but some students may have unusual strengths and weaknesses in particular modalities.  For example, students strong in the visual modality will be frustrated or confused with just verbal explanations.

The following chart describes each modality and can help you determine your learning style; read the word in the left column and then answer the questions in the successive three columns to see how you respond to each situation. Your answers may fall into all three columns, but one column will likely contain the most answers. The dominant column indicates your primary learning style.

MODALITES….How do you Learn?
When you.. Visual Auditory Kinesthetic & Tactile
Spell Do you try to see the word? Do you sound out the word or use a phonetic approach? Do you write the word down to find if it feels right?
Talk Do you sparingly but dislike listening for too long? Do you favor words such as see, picture, and imagine? Do you enjoy listening but are impatient to talk? Do you use words such as hear, tune, and think? Do you gesture and use expressive movements? Do you use words such asfeel, touch, and hold?
Concentrate Do you become distracted by untidiness or movement? Do you become distracted by sounds or noises? Do you become distracted by activity around you?
Meet someone again Do you forget names but remember faces or remember where you met? Do you forget faces but remember names or remember what you talked about? Do you remember best what you did together?
Contact people on business Do you prefer direct, face-to-face, personal meetings? Do you prefer the telephone? Do you talk with them while walking or participating in an activity?
Read Do you like descriptive scenes or pause to imagine the actions? Do you enjoy dialog and conversation or hear the characters talk? Do you prefer action stories or are not a keen reader?
Do something new at work Do you like to see demonstrations, diagrams, slides, or posters? Do you prefer verbal instructions or talking about it with someone else? Do you prefer to jump right in and try it?
Put something together Do you like at the directions and the picture? Do you ignore the directions and figure it out as you go along?
Need help with a computer application Do you seek out pictures or diagrams? Do you call the help desk, ask a neighbor, or growl at the computer? Do you keep trying to do it or try it on another computer?
source 1 :http://web.cortland.edu
source 2 : http://www.education.com
Read in Bahasa Indonesia klik link dibawah ini.....
Tipe dengan Modalitas apakah anda ini ??

Rabu, 18 September 2013

Buku Koleksi Ayu

Wanita Berpakaian tapi Telanjang

Menguak Perkawinan (Rosul) Muhammad

Wanita Shalihah

La Tahzan

Berpikir Positif







Selasa, 17 September 2013

Penggunaan Partikel 'Ga' dalam Bahasa Jepang


1. Menunjukkan subjek dari verba intrasitif.

    Ame ga furimasu.

    Hujan Turun.

    Kaze ga fukimasu.

   
    Angin bertiup.

    Kion ga sagarimasu.

    Suhu udara menurun.

2. Menunjukkan keberadaan sesuatu.


    Chodo michi no kado ni ii kissaten ga arimasu.

    Tepat di tikungan jalan ada kedai kopi yang baik.

    Watashi no kurasu ni gakusei ga yonjunin imasu.

    Dikelasku ada 40orang siswa.

3. Menunjukkan kata ganti tanya berfungsi sebagai subjek.


    Dare ga doa o tatakimashita ka?

    Siapa yang telah mengetuk pintu?

    Nani ga ichiban muzukashii desu ka

    Apa yang paling sukar?

    Doko ga warui desu ka?

    Bagian mana yang sakit/rusak?

4. Memberi penegasan pada subjek.


    Watashi ga shimasu.

    Sayalah yang akan mengerjakannya (bukan orang lain).

    Kore ga oishii desu.

    Inilah yang enak (di antara yang lain).

5. Menunjukkan benda yang menjadi objek dari kata-kata mempunyai, memerlukan, bisa, mengerti, ingin, suka, tidak suka dsb.


    Watashi no ototo wa omocha ga takusan arimasu.

    Adik lelakiku mempunyai banyak mainan.
   
   Watashi wa Nihon-go ga sukoshi dekimasu.
   Saya dapat berbahasa Jepang sedikit.
    Ichi-san wa gita ga hikemasu.
  Ichi bisa memetik/bermain gitar.

    Watashi wa anata ga ichiban suki desu.

    Saya sangat suka/cinta padamu. 

6. Kata bantu untuk verba intransitif seperti mieru 見える, kikoeru 聞こえる, itamu 痛む, suru する ( dalam kata - kata tertentu ) dsb.


    Watashi wa onaka ga itande imasu.

    Perutku terasa sakit./Aku sakit perut.

    Watashi wa emai ga shite imasu.

    Saya lagi pusing/pening.

    Watashi wa shiken no toki ni itsumo mune ga dokidoki shimasu

   Jantungku selalu berdebar-debar (Aku selalu deg-degan) ketika ujian.

7. Menunjukkan memiliki suatu sifat atau kebiasaan.


    Koko wa keshiki ga kirei desu.

    Disini pemandangannya indah.

    Kanojo wa kesho ga umai desu.

    Dia pandai berdandan.

8. Menunjukkan subjek dari anak kalimat.


    Tono-san ga sunde iru tokoro wa umi ni chikai desu.

    Tempat Tono tinggal dekat dengan laut.
   
    Minna-san ga shitsumon shitai koto wa nan desu ka?
    Apa yang ingin kalian tanyakan?
   
    Watashi wa anata ga itta koto ga zenzen wakarimasen.
    Saya sama sekali tidak mengerti apa yang anda katakan.

Catatan: Partikel Ga atau が pada contoh - contoh kalimat seperti yang disebutkan diatas dapat diganti dengan partikel No atau の.


    Hana-san ga itsu kuru ka, wakarimasen.

    Saya tidak tahu kapan Hana datang.

    Tomodachi ga kaetta ato, watashi wa nemashita.

    Setelah teman pulang, saya tidur.

9. Kata bantu untuk anak kalimat pengandaian dsb.


    Anata ga ikeba, watashi mo ikimasu.

    Kalau kamu pergi, saya juga pergi.

    Kare ga iya nara, yaranaide kudasai.

    kalau dia tidak suka, janganlah melakukannya.

    Anata ga sasotte mo, kanojo wa ikimasen.

    Biarpun kamu mengajak, dia tidak akan pergi.
   
    Anata ga iwanakute mo, watashi wa wakarimasu.
    Saya sudah tahu meskipun kamu tidak mengatakannya.

Penggunaan partikel "Wa" dalam bahasa Jepang


1. Menunjukkan subjek pembicaraan atau pokok dari sebuah kalimat.
Watashi wa Ayu desu.    
Saya Ayu.

Indonesia wa kirei na kuni desu. 
Indonesia adalah Negara yang indah.

Ryori wa mo dekimashita ka?    
Apakah masakannya sudah selesai?

2. Menunjukkan suatu penekanan  atau penegasan.
Kono yomimono wa kodomo ni wa teki shite imasen.   
Bacaan ini tidak cocok untuk anak - anak.

Kyo wa gakko e wa ikimasu.   
Hari ini saya pergi kesekolah.

Watashi wa naki wo shimasen.    
Saya tidak akan menangis.

3. Menunjukkan suatu hal yang kontras/bertentangan dengan apa yang diutarakan di belakangnya.
Kakaku wa takai desu ga, hinshitsu wa warui desu.                                                   Harganya mahal, tapi kualitasnya jelek.

Nihon e wa nando mo itta koto wa arimasu ga, sakura no mita koto wa arimasen.    
Saya pernah pergi ke Jepang berkali - kali, tapi saya tidak pernah melihat bunga sakura.

Ryori wa tsukurimashita ga, jikan ga nakatta node, tabemasen deshita.     
Saya sudah membuat masakan, tapi karena tidak ada waktu, saya tidak memakannya.

Belajar Bahasa Jepang - Nihon go oshiemasu ( Mengingat kembali )

#Dalam Bahasa Jepang terdapat 3 penulisan, yaitu Hiragana , Katakana, dan Kanji.
Kanji adalah penulisan yang paling sulit. kenapa? karena satu huruf kanji bisa berarti 2 kata atau berarti majemuk.
Hiragana sendiri adalah penulisan huruf jepang yang orisinil, artinya tulisan untuk asli bahasa jepang bukan bahasa serapan.
Katakana adalah jenis huruf dalam bahasa jepang yang berasal dari kata serapan. Ex : Film--> Firumu

#Seperti pada bahasa Inggris , bahasa jepang juga mengenal kata lampau juga kata dengan degree formal dan informal ( seperti bahasa jawa ). Perbedaan yang paling jelas adalah dari panjang atau pendeknya kata tsb. Lebih asyik lg disana juga tumbuh bahasa  gaul, mungkin untuk kalangan anak muda.

#Asyiknya dalam bahasa jepang itu kalo bikin kalimat terbalik. Saya pergi ke pasar bersama ibu. ---> saya dan ibu pasar ke pergi.

#Saya seneng banget saat belajar partikel dan penggunaannya. Menurut saya, bagian ini adalah yang terpenting dalam bahasa Jepang.
Contoh partikel : wa , no , to , de , desu , e , ni.

ini daftar huruf katakana

ini daftar huruf hiragana




Hiasan Akrilik

Hiasan Akrilik sekarang sudah sering dijumpai. Salah satunya adalah penggunaan bros. Bros bisa dibuat dari rangkaian akrilik yang bisa kita beli di Toko Asesoris. Caranya akan dibahas di tulisan selanjutnya.
Disini saya postingkan beberapa gambar hasil akrilik yang sudah dirangkai.
Kami tepatnya di BanyumasOnline



Jumat, 13 September 2013

I was bigger than me at 2010


Now i'm 21 years old. Must be more mature than before when i was in State Vocational High School. Time goes fastly i could catch up.
My Mom and Father always pray for me to the best. And I'm my self keep struggling to reach what i wanna be , what i wanna get. I found so many friend from all side of life and we adapt each other. Some of them please to share the misery and happiness with me. Need not to spread who is she or he or them, they always on my mind and i always pray in order we can get success together.
Before my final journey, i have to climb this, this is. . . . time than determine my rest of life. To be in up above or in rock bottom. I often talk to my self when i lost my blog. What i would do after this?
But a human is Alloh best creature. when i didn't believe at any point of people , i always interact with them. Though i disappoint cause what they did, i try to trust them more. and that's a human, no matter where they're from, we must be have a heart.
Till i find someone i fall in love with , this is the most glad and precious moment i never forget. Loving and be loved by someone. I hope we can go to wedding. Have some child and life happily.
Doesn't matter what happen know , when im still in a right way, i believe Alloh would guide me.

Taylor Swift - I'd Lie



"I'd Lie"


I don’t think that passenger seat
Has ever looked this good to me
He tells me about his night
And I count the colors in his eyes
He’ll never fall in love he swears
As he runs his fingers through his hair
I’m laughing cause I hope he's wrong
I don't think it ever crossed his mind
He tells a joke I fake a smile
That I know all his favorite songs
And..

[chorus:]
I could tell you his favorite color's green
He loves to argue, born on the seventeenth
His sister's beautiful, he has his father’s eyes
And if you asked me if I love him,
I’d lie

He looks around the room
Innocently overlooks the truth
Shouldn’t a light go on?
Doesn’t he know that I’ve had him memorized for so long?
He sees everything black and white
Never let nobody see him cry
I don’t let nobody see me wishing he was mine

[chorus]

He stands there then walks away
My god if I could only say
I’m holding every breath for you...

He’d never tell you but he can play guitar
I think he can see through everything
But my heart
First thought when I wake up is
My god he’s beautiful
So I put on my make up
And pray for a miracle

Yes I could tell you his favorite color's green
He loves to argue oh and it kills me
His sisters beautiful he has his father’s eyes
And if you asked me if I love him
If you asked me if I love him
I’d lie

Modalitas Diri


Jangan salahkan diri kita saat anda belajar tapi tidak paham paham , bisa jd anda salah menerapkan gaya belajar dengan Modalitas anda. Untuk memudahkan penyerapan informasi ada baiknya anda kenali Modalitas Diri anda dulu. Sebut saja VAK ( Visual, Audio, Kinetik )

1. Visual (belajar dengan cara melihat)
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.

Ciri-ciri gaya belajar visual :
² Bicara agak cepat
² Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
² Tidak mudah terganggu oleh keributan
² Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
² Lebih suka membaca dari pada dibacakan
² Pembaca cepat dan tekun
² Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
² Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
² Lebih suka musik dari pada seni
² Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :
1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
4. Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.

2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)
Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja. Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

Ciri-ciri gaya belajar auditori :
² Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
² Penampilan rapi
² Mudah terganggu oleh keributan
² Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
² Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
² Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
² Biasanya ia pembicara yang fasih
² Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
² Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
² Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
² Berbicara dalam irama yang terpola
² Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :

1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
3. Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannyasebelum tidur.

3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
² Berbicara perlahan
² Penampilan rapi
² Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
² Belajar melalui memanipulasi dan praktek
² Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
² Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
² Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
² Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
² Menyukai permainan yang menyibukkan
² Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu
² Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:
1. Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
2. Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
3. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
4. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
5. Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.

Jual Beras Organik ( Free Sugar and Free Chemist ) Menyehatkan


Beras Organik adalah beras yang penanamanya tidak menggunakan bahan kimia untuk menyuburkan tanah dan mempercepat perkembangan tanaman. 
Sehingga Beras Organik menghasilkan Beras yang Free Chemist atau Bebas Bahan Kimia ( Sudah diuji di IPB )

Diabetes Melitus (DM) atau biasa disebut diabetes adalah penyakit kronik yang timbul karena terlalu banyak glukosa (gula) dalam darah. Menghindari konsumsi nasi merupakan penderitaan tersendiri bagi diabetesi (penderita diabetes) karena budaya konsumsi nasi di Indonesia sangat kuat. Diabetesi memang sebaiknya membatasi konsumsi beras ber-IG tinggi, karena dapat meningkatkan gula darah dengan cepat. Namun mereka tetap dapat leluasa mengonsumsi beras ber-IG rendah sesuai kebutuhan gizinya. Pada penderita diabetas, memilih pangan (karbohidrat) yang tidak menaikkan kadar gula darah dengan cepat adalah salah satu tindakan yang tepat untuk mengendalikan kadar gula darah. 

Disamping itu pangan yang memiliki IG rendah memiliki dua keunggulan khusus bagi orang yang ingin mengurangi berat tubuh, yaitu (1) mengenyangkan dalam waktu yang cukup lama serta (2) membantu membakar lebih banyak lemak tubuh dan lebih sedikit massa otot (body muscle).