1. Menunjukkan subjek dari verba intrasitif.
Ame ga furimasu.
Hujan Turun.
Kaze ga fukimasu.
Angin bertiup.
Kion ga sagarimasu.
Suhu udara menurun.
2. Menunjukkan keberadaan sesuatu.
Chodo michi no kado ni ii kissaten ga arimasu.
Tepat di tikungan jalan ada kedai kopi yang baik.
Watashi no kurasu ni gakusei ga yonjunin imasu.
Dikelasku ada 40orang siswa.
3. Menunjukkan kata ganti tanya berfungsi sebagai subjek.
Dare ga doa o tatakimashita ka?
Siapa yang telah mengetuk pintu?
Nani ga ichiban muzukashii desu ka
Apa yang paling sukar?
Doko ga warui desu ka?
Bagian mana yang sakit/rusak?
4. Memberi penegasan pada subjek.
Watashi ga shimasu.
Sayalah yang akan mengerjakannya (bukan orang lain).
Kore ga oishii desu.
Inilah yang enak (di antara yang lain).
5. Menunjukkan benda yang menjadi objek dari kata-kata mempunyai, memerlukan, bisa, mengerti, ingin, suka, tidak suka dsb.
Watashi no ototo wa omocha ga takusan arimasu.
Adik lelakiku mempunyai banyak mainan.
Watashi wa Nihon-go ga sukoshi dekimasu.
Saya dapat berbahasa Jepang sedikit.
Ichi-san wa gita ga hikemasu.
Ichi bisa memetik/bermain gitar.
Watashi wa anata ga ichiban suki desu.
Saya sangat suka/cinta padamu.
6. Kata bantu untuk verba intransitif seperti mieru 見える, kikoeru 聞こえる, itamu 痛む, suru する ( dalam kata - kata tertentu ) dsb.
Watashi wa onaka ga itande imasu.
Perutku terasa sakit./Aku sakit perut.
Watashi wa emai ga shite imasu.
Saya lagi pusing/pening.
Watashi wa shiken no toki ni itsumo mune ga dokidoki shimasu
Jantungku selalu berdebar-debar (Aku selalu deg-degan) ketika ujian.
7. Menunjukkan memiliki suatu sifat atau kebiasaan.
Koko wa keshiki ga kirei desu.
Disini pemandangannya indah.
Kanojo wa kesho ga umai desu.
Dia pandai berdandan.
8. Menunjukkan subjek dari anak kalimat.
Tono-san ga sunde iru tokoro wa umi ni chikai desu.
Tempat Tono tinggal dekat dengan laut.
Minna-san ga shitsumon shitai koto wa nan desu ka?
Apa yang ingin kalian tanyakan?
Watashi wa anata ga itta koto ga zenzen wakarimasen.
Saya sama sekali tidak mengerti apa yang anda katakan.
Catatan: Partikel Ga atau が pada contoh - contoh kalimat seperti yang disebutkan diatas dapat diganti dengan partikel No atau の.
Hana-san ga itsu kuru ka, wakarimasen.
Saya tidak tahu kapan Hana datang.
Tomodachi ga kaetta ato, watashi wa nemashita.
Setelah teman pulang, saya tidur.
9. Kata bantu untuk anak kalimat pengandaian dsb.
Anata ga ikeba, watashi mo ikimasu.
Kalau kamu pergi, saya juga pergi.
Kare ga iya nara, yaranaide kudasai.
kalau dia tidak suka, janganlah melakukannya.
Anata ga sasotte mo, kanojo wa ikimasen.
Biarpun kamu mengajak, dia tidak akan pergi.
Anata ga iwanakute mo, watashi wa wakarimasu.
Saya sudah tahu meskipun kamu tidak mengatakannya.
Ame ga furimasu.
Hujan Turun.
Kaze ga fukimasu.
Angin bertiup.
Kion ga sagarimasu.
Suhu udara menurun.
2. Menunjukkan keberadaan sesuatu.
Chodo michi no kado ni ii kissaten ga arimasu.
Tepat di tikungan jalan ada kedai kopi yang baik.
Watashi no kurasu ni gakusei ga yonjunin imasu.
Dikelasku ada 40orang siswa.
3. Menunjukkan kata ganti tanya berfungsi sebagai subjek.
Dare ga doa o tatakimashita ka?
Siapa yang telah mengetuk pintu?
Nani ga ichiban muzukashii desu ka
Apa yang paling sukar?
Doko ga warui desu ka?
Bagian mana yang sakit/rusak?
4. Memberi penegasan pada subjek.
Watashi ga shimasu.
Sayalah yang akan mengerjakannya (bukan orang lain).
Kore ga oishii desu.
Inilah yang enak (di antara yang lain).
5. Menunjukkan benda yang menjadi objek dari kata-kata mempunyai, memerlukan, bisa, mengerti, ingin, suka, tidak suka dsb.
Watashi no ototo wa omocha ga takusan arimasu.
Adik lelakiku mempunyai banyak mainan.
Watashi wa Nihon-go ga sukoshi dekimasu.
Saya dapat berbahasa Jepang sedikit.
Ichi-san wa gita ga hikemasu.
Ichi bisa memetik/bermain gitar.
Watashi wa anata ga ichiban suki desu.
Saya sangat suka/cinta padamu.
6. Kata bantu untuk verba intransitif seperti mieru 見える, kikoeru 聞こえる, itamu 痛む, suru する ( dalam kata - kata tertentu ) dsb.
Watashi wa onaka ga itande imasu.
Perutku terasa sakit./Aku sakit perut.
Watashi wa emai ga shite imasu.
Saya lagi pusing/pening.
Watashi wa shiken no toki ni itsumo mune ga dokidoki shimasu
Jantungku selalu berdebar-debar (Aku selalu deg-degan) ketika ujian.
7. Menunjukkan memiliki suatu sifat atau kebiasaan.
Koko wa keshiki ga kirei desu.
Disini pemandangannya indah.
Kanojo wa kesho ga umai desu.
Dia pandai berdandan.
8. Menunjukkan subjek dari anak kalimat.
Tono-san ga sunde iru tokoro wa umi ni chikai desu.
Tempat Tono tinggal dekat dengan laut.
Minna-san ga shitsumon shitai koto wa nan desu ka?
Apa yang ingin kalian tanyakan?
Watashi wa anata ga itta koto ga zenzen wakarimasen.
Saya sama sekali tidak mengerti apa yang anda katakan.
Catatan: Partikel Ga atau が pada contoh - contoh kalimat seperti yang disebutkan diatas dapat diganti dengan partikel No atau の.
Hana-san ga itsu kuru ka, wakarimasen.
Saya tidak tahu kapan Hana datang.
Tomodachi ga kaetta ato, watashi wa nemashita.
Setelah teman pulang, saya tidur.
9. Kata bantu untuk anak kalimat pengandaian dsb.
Anata ga ikeba, watashi mo ikimasu.
Kalau kamu pergi, saya juga pergi.
Kare ga iya nara, yaranaide kudasai.
kalau dia tidak suka, janganlah melakukannya.
Anata ga sasotte mo, kanojo wa ikimasen.
Biarpun kamu mengajak, dia tidak akan pergi.
Anata ga iwanakute mo, watashi wa wakarimasu.
Saya sudah tahu meskipun kamu tidak mengatakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar